BIOSEKURITI PETERNAKAN

BIOSEKURITI PETERNAKAN

Penyakit hewan adalah gangguan kesehatan pada hewan yang antara lain di sebabkan oleh cacat genetic, proses degenerative, gangguan metabolism, trauma, keracunan, infestasi parasit dan infeksi mikroorganisme pathogen seperti virus, bakteri, cendawan dan rickettsia. Penyakit Mulut dan Kuku atau sering disebut PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, dan lain sebagainya. Gejala PMK secara umum yaitu air liur berlebih, hilang nafsu makan, ditemukan lepuh atau luka berisi cairan disekitar lidah, gusi, hidung, ambing, teracak atau kuku yang lepas, dan hewan tidak mampu berjalan atau pincang. PMK dapat menular melalui kontak langsung antar hewan yang tertular dengan hewan yang rentan dari air liur atau leleran hidung serta bahan-bahan yang terkontaminasi virus PMK, kontak tidak langsung melalui kontak dengan virus pada manusia, alat dan sarana transportasi. Lumpy Skin Disease (LSD) bahkan banyak di katakan sebagai penyakit lato-lato merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Pox dengan vektor virus atau pembawanya adalah serangga penghisap darah seperti nyamuk dan lalat. LSD dapat menyerang hewan rentan seperti sapi dan kerbau. Gejala LSD secara umum yaitu munculnya benjolan pada kulit dibagian leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Penularan LSD terjadi melalui kontak langsung antara hewan sakit dan hewan sehat, penularan dari induk yang sakit kepada anak didalam kandungan dan melalui air susu, penularan melalui jarum suntik yang tidak steril dan digunakan berulang, melalui semen hewan pada saat kawin alami serta pakan dan air minum yang tercemar air liur hewan yang terinfeksi.

Sapi PMK

Banyaknya penyakit hewan yang sedang mewabah khususnya menuntut kewaspadaan peternak untuk dapat terhindar dari penularan penyakit hewan tersebut. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan ialah pemeliharaan ternak dengan baik yang diperketat dengan program biosekuriti. Biosekuriti adalah semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak atau penularan penyakit masuk ke dalam peternakan ataupun menyebar keluar peternakan. Biosekuriti memiliki 3 komponen utama yang pertama yaitu isolasi, kontrol lalu lintas, dan sanitasi. Isolasi atau pemisahan merupakan suatu tindakan untuk mencegah kontak diantara hewan pada satu area, meminimalkan pergerakan hewan dan kontak dengan hewan yang baru datang. Setiap ternak yang baru masuk ke lokasi peternakan, ditempatkan di kandang isolasi selama 14 hari dan dilakukan pengamatan. Yang kedua adalah kontrol lalu lintas. Kontrol lalu lintas merupakan tindakan pencegahan penularan penyakit yang dibawa oleh alat angkut, hewan selain ternak (lalat, tikus, serangga dll) dan pengunjung.Untuk mengkontrol ternak dari bibit penyakit yang berasal dari luar kandang dan luar peternakan perlu diterapkan 3 zona peternakan yaitu zona merah, zona kuning dan zona hijau. Zona merah adalah zona kotor yang merupakan keseluruhan area di luar peternakan. Hal yang dapat dilakukan pada zona merah adalah desinfeksi kendaraan yang keluar masuk kandang. Zona kuning merupakan zona transisi antara zona merah dan zona hijau. Area ini hanya dibatasi untuk kendaraan dan peralatan yang sudah bersih serta pegawai peternakan dengan sebelumnya telah disemprot menggunakan desinfeksi terlebih dahulu dan mencuci tangan. Zona hijau merupakan zona bersih yang harus selalu terjaga dari penyakit. Zona hijau ini adalah kandang hewan ternak yang sudah steril dari apapun.

Zona

Selain itu recording yang baik terutama recording vaksinasi juga akan sangat membantu memaksimalkan biosekuiriti. Karena vaksinasi merupakan tindakan meningkatkan imunitas atau kekebalan pada hewan rentan yang sehat. Sehingga akan mudah untuk melakukan pemantauan penyakit pada hewan ternak. Yang ketiga adalah sanitasi. Sanitasi merupakan tindakan pencegahan terhadap kontaminasi yang disebabkan oleh feses. Tindakan yang dapat dilakukan adalah pembersihan tempat pakan dan minum, lantai kandang, kebersihan hewan ternak dan desinfeksi secara teratur pada kandang dan peralatan kandang serta turut menjaga kebersihan pekerja seperti mencuci tangan dan alas kaki sebelum dan setelah menangani hewan ternak. Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikoorganisme pada permukaan benda mati. Untuk menekan biaya dalam peternakan, desinfektan sangat mudah di buat sendiri. Cara membuat desinfektan yang ramah kantong :

  1. Siapkan alat berupa sprayer, ember dan gayung
  2. Siapkan pemutih pakaian dan air
  3. Campurkan pemutih pakaian sebanyak 1 liter ke dalam 1 liter air bersih
  4. Aduk sampai merata
  5. Masukkan cairan desinfektan ke dalam sprayer

Langkah Membuat Desinfektan

Manfaat yang diperoleh dari penerapan biosekuriti antara lain yang pertama adalah benteng pertama dalam usaha pencegahan penyakit, yang kedua adalah menjaga kesehatan ternak dengan memperkecil resiko terkena penyakit, yang ketiga mendeteksi secara dini adanya wabah penyakit, yang keempat menjaga pertumbuhan ternak agar tetap baik, dan yang terakhir adalah menekan biaya kesehatan ternak. Penerapan biosekuriti merupakan sebuah keharusan bagi peternakan dan untuk mencegah terjadinya outbreak. Dengan adanya biosekuriti diharapkan peternak lebih cermat dan peduli dalam pengendalian penyakit hewan. MARI BERSAMA PERKUAT BIOSEKURITI UNTUK PETERNAKAN YANG BERSERI

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di sini : Video Biosekuriti 

Related Posts

Komentar