WASPADA FASCIOLOSIS
Salah satu upaya untuk mendapatkan daging yang baik adalah dengan melaksanakan pemotongan yang baik sesuai dengan metode dan prosedur yang baik, oleh karena itu pemotongan hewan ternak sebaiknya dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) agar daging dan jeroan yang akan dikonsumsi bebas dari kontaminan dan organisme parasit. Rumah Potong Hewan (RPH) merupakan unit pelayanan masyarakat yang membantu dalam penyediaan daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), serta sebagai tempat pemantauan dan surveilans penyakit hewan zoonosis. Infeksi cacing hati (fasciolosis) merupakan salah satu infeksi organisme parasit yang sering ditemui pada ternak sapi yang dipotong di RPH. Infeksi cacing hati mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada ternak sapi sehingga daging dan karkas yang dihasilkan kualitasnya menjadi kurang baik. Cacing hati juga dapat menular pada manusia apabila hati sapi yang terinfeksi cacing hati tersebut dikonsumsi oleh manusia.
Sapi yang terinfeksi cacing hati akan mengalami gangguan pencernaan berupa konstipasi atau sulit buang air besar dengan konsistensi tinja yang kering. Pada keadaan infeksi yang berat sering kali terjadi mencret, pertumbuhan terhambat, dan terjadi penurunan produktivitas. Pada domba dan kambing, infeksi bersifat akut dapat menyebabkan kematian mendadak dengan darah keluar dari hidung dan anus seperti pada penyakit anthrax. Pada infeksi yang bersifat kronis, gejala yang terlihat antara lain ternak malas, tidak gesit, nafsu makan menurun, selaput lendir pucat, terjadi busung di antara rahang bawah (bottle jaw), bulu kering dan rontok, perut membesar dan terasa sakit serta ternak kurus dan lemah.
Ciri-ciri hati sapi yang mengandung cacing antara lain hati sapi berwarna pucat, dipenuhi jaringan berwarna putih yang cukup tebal sebagai tempat bersarangnya cacing. Apabila belum parah dari luar masih tampak normal, tetapi apabila dipotong akan terlihat cacing hati. Cacing hati akan mati apabila dimasak dengan air mendidih, tetapi akan lebih baik apabila jaringan hati yang rusak diafkir dan tidak dikonsumsi.
Gambar hati yang terserang fasciolosis
Penularan pada manusia terjadi apabila manusia mengonsumsi hati yang terkontaminasi dan tidak dimasak dengan sempurna, atau meminum air mentah yang mengandung serkaria (larva). Gejala klinis yang tampak apabila terinfeksi cacing hati adalah anemia, demam dengan suhu badan 40-42 derajat Celcius, nyeri bagian perut dan gangguan pencernaan. WHO memasukan Fasciolosis dalam grup Foodborne Trematode Infection. Pencegahan Fasciolosis pada manusia yaitu mengubah kebiasaan pola makan masyarakat seperti tidak mengkonsumsi hati mentah atau setengah matang, minum air putih yang sudah direbus, serta rutin mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Siklus hidup cacing hati (source : kompas)
Cara memilih hati sapi yang baik untuk di konsumsi ;
- Tekstur hati sapi mulus. Hati sapi yang sehat memiliki tekstur yang mulus dan tidak berurat. Selain itu permukaan hati sapi terasa licin saat diraba.
- Hati sapi berwarna merah terang. Hati sapi yang sehat biasanya berwarna terang. Hindari memilih hati sapi dengan warna yang gelap.
Gambar hati sapi yang sehat.
Nah demikian sekilas informasi tentang penyakit fasciolosis, mulai sekarang #SobatTernak selalu berhati-hati ya jika memilih hati, serta jangan lupa untuk selalu mengkonsumsi daging ataupun hati yang dimasak dengan sempurna. Pastikan daging tersebut berasal dari hewan ternak yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan yang seluruh metode penanganannya terawasi dengan baik agar daging yang kita konsumsi Aman, Sehat, Utuh, dan Halal.