Waspada Pengaruh Perubahan Cuaca pada Budidaya Ikan
A. Pengaruh Perubahan Cuaca pada Budidaya Ikan
Masa pergantian cuaca seperti saat ini menjadi saat yang rawan pada proses budidaya ikan, Pasalnya saat pergantian cuaca biasanya akan mempengaruhi ketahanan tubuh ikan yang dibudidayakan. Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat berdampak pada perubahan kondisi lingkungan budidaya, perubahan kualitas air ini dapat menyebabkan stress pada ikan sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada ikan. Berikut ini merupakan pengaruh perubahan cuaca pada budidaya ikan.
1. Fluktuasi Suhu Kolam Yang Ekstrim
Pengaruh perubahan cuaca yang nyata muncul adalah adanya fluktuasi (perubahan) suhu kolam. Pada siang hari biasanya suhu meningkat sedangkan pada malam hari suhu dingin. Perubahan suhu dapat mengubah konsentrasi ion, gas terlarut, dan bahan organik. Dengan demikian dapat dikatakan secara keseluruhan akan terjadi perubahan dalam kualitas air. Perubahan kuantitas dan kualitas air ini akan mengubah komposisi biologis, produksi, dan fungsi lingkungan perairan sehingga dapat mengganggu laju metabolisme ikan yang dipelihara karena ikan bersifat poikiloterm (suhu tubuh menyamakan suhu lingkungan). Laju metabolisme ikan dipengaruhi oleh suhu.
Kenaikan suhu akan menaikkan tingkat metabolisme sedangkan penurunan suhu menyebabkan metabolisme ikan menurun. Diperlukan energi lebih banyak untuk mempertahankan diri, sehingga energi lebih banyak untuk beradaptasi dibandingkan untuk pertumbuhan. Ikan mengalokasikan energi dari makanannya untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungan. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ikan melambat, atau ikan tersebut harus mencari makan dengan lebih banyak agar pertumbuhan kembali normal.
2. Pengaruh Terhadap Reproduksi Ikan
Suhu sangat menentukan bagi keberhasilan reproduksi ikan. Beberapa jenis ikan hanya dapat memijah pada suhu tertentu. Peningkatan suhu akan memaksa ikan untuk beradaptasi atau akan mencari habitat baru yang sesuai. Terlebih lagi ikan air tawar dengan mobilitas terbatas. Ikan air tawar sering tidak memiliki tempat kemana akan pergi untuk menghindari suhu atau oksigen kurang yang sangat merugikan.
B. Langkah yang Bisa diambil Saat Memasuki Perubahan Cuaca
1. Menjaga Suhu Kolam
- Menutup kolam dengan waring untuk mengurangi masuknya Terik panas matahari berlebihan sehingga suhu pada siang hari tidak terlalu panas
- Penggunaan eceng gondok hampir sama dengan fungsi waring, yaitu untuk mengurangi tingkat panas matahari sehingga dapat meminimalisir risiko fluktuasi suhu yang tinggi.
2. Mengurangi Padat Tebar
Pengurangan padat tebar ikan ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gagal panen, karena saat memasuki perubahan musim maka kondisi kualitas air akan memburuk sehingga risiko kematian ikan akan meningkat. Dengan melakukan budidaya dengan padat tebar yang rendah diharapkan akan meminimalisir kerugian. Selain itu, pengurangan padat tebar ikan juga dimaksudkan untuk mengurangi kadar ammonia pada kolam budidaya, karena ketika terjadi perubahan musim maka kualitas air tidak stabil dan kadar ammonia yang semakin tinggi tentu akan semakin berbahaya bagi kelangsungan budidaya.
3. Pemberian Immunostimulant pada Ikan
Pada saat perubahan cuaca ikan sangat rentan terkena stress karena perubahan kualitas air, sehingga dapat menurunkan daya tahan tubuh ikan dan ikan mudah terserang penyakit. Untuk mencegah hal itu terjadi maka kita sebagai pembudidaya harus bisa meningkatkan daya tahan tubuh ikan yang kita pelihara, salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan adalah dengan memberikan immunostimulant. immunostimulant merupakan senyawa kimia, obat atau bahan lainnya yang mampu meningkatkan mekanisme respon imunitas ikan sehingga daya tahan tubuh ikan meningkat.
Berikut ini beberapa contoh immunostimulant yang dapat digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh ikan :
a. Vitamin C
Pemberian vitamin ini dapat dilakukan dengan mencampurkan vitamin dengan pakan melalui proses pembibisan (pencampuran). Vitamin C berfungsi sebagai immunostimulan bagi ikan. Vitamin C mampu mencegah munculnya penyakit serta mampu meningkatkan kekebalan tubuh ikan.
b. Campuran bawang putih dan kunyit
Pemberian kunyit dan bawang putih berpengaruh terhadap daya tahan dan adaptasi ikan. Hal ini disebabkan oleh bahan aktif dari kunyit yaitu kurkumin yang berfungsi sebagai antioksidan dan bahan aktif bawang putih yaitu Vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai antioksidan alami dan meningkatkan daya tahan tubuh. Cara penggunaan kunyit dan bawang putih yaitu dengan mencampurkan kunyit sebanyak 2 ruas jari dan 4 siung bawang putih kemudian dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya untuk dicampurkan ke 1 Kg pakan ikan.
c. Mengkudu
Mengkudu merupakan salah satu tanaman herbal yang mudah ditemukan di Indonesia dan memiliki fungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh ikan karena dalam buah mengkudu mengandung zat aktif Scopeletin sebagai antibakteri dan juga Glikosida sebagai immunostimulant. Cara penggunaannya yaitu dengan menghancurkan Buah mengkudu yang sudah matang kemudian ditebar langsung ke kolam pemeliharaan. Pemberian buah mengkudu matang secara rutin dapat membantu memelihara daya tahan tubuh ikan yang dipelihara.
4. Melakukan Manajemen Pemberian Pakan yang Tepat
Saat masa perubahan cuaca ikan akan sangat mudah stress sehingga nafsu makan ikan akan menurun, sebagai pembudidaya kita harus selalu tanggap terhadap dengan perubahan perilaku ikan. Apabila respon ikan terhadap pakan menurun, maka pembudidaya perlu menurunkan jumlah pakan yang diberikan, karena jika jumlah pakan yang diberikan tidak disesuaikan nantinya akan membuat pakan yang tidak terkonsumsi oleh ikan akan mengendap di dasar kolam dan menyebabkan kandungan bahan organik perairan meningkat yang akan membuat ikan stress dan lama kelamaan akan terjadi kematian. Berikut ini merupakan pedoman pemberian pakan ikan :
Umur (Hari) |
Berat Badan Ikan (Gram/Ekor) |
Panjang (Cm) |
Konsumsi Pakan (% BB) |
Ukuran Pakan (mm) |
Protein (%) |
Frekuensi Pemberian (%/hari) |
1-10 |
< 1 |
< 3 |
>10 |
Tepung |
45 |
4-3 |
10-20 |
1-2 |
3-5 |
10-8 |
0,8 |
40 |
3 |
20-40 |
2-3,5 |
7-10 |
8-6 |
1 |
38 |
3 |
40-50 |
3,5-5 |
10-12 |
6-5 |
2 |
Min. 30 |
3-2 |
50-60 |
5-20 |
12-15 |
5-4,5 |
2 |
Min. 30 |
3-2 |
60-70 |
20-50 |
15-18 |
4,5-4 |
2/3 |
Min. 30 |
3-2 |
70-80 |
50-80 |
18-20 |
4-3 |
3 |
Min. 30 |
2 |
80-120 |
80-100 |
20-25 |
3-2 |
3 |
Min. 30 |
2 |
>120 |
>100 |
25-30 |
2 |
3 |
Min. 30 |
2 |