Penyiapan Kebutuhan Hijauan Pakan Ternak
Keberhasilan suatu peternakan dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Pakan merupakan bahan baku yang dikonsumsi oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan energi / zat nutrisi dalam ransum makanannya. Pakan yang diberikan harus mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh ternak seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan air. Kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat tergantung kepada jenis ternak, umur, fase, kondisi tubuh serta berat badannya.
Penyediaan pakan di Kabupaten Banyumas mempunyai karakteristik ketergantungan terhadap sistem pertanian berupa hijauan. Hijauan dalam hal ini adalah rumput. Rumput sebagai pakan utama ternak ruminansia, mempunyai beberapa kelebihan diantaranya: (1) sebagian rumput adalah palatabel bila umurnya belum tua; (2) hanya sedikit yang bersifat toksik; dan (3) mempunyai kemampuan tumbuh yang baik. Untuk mengetahui jenis-jenis hijuan pakan ternak, dapat dilihat pada artikel: Mengenal Jenis Pakan Ternak
Rumput sangat menghendaki tanah yang gembur dan subur. Rumput tanah yang miskin hara dan padat sebaiknya dipupuk dahulu baik dengan pupuk kandang, ataupun pupuk buatan. Waktu pengelolaan tanah hendaklah dilaksanakan pada akhir musim kemarau sehingga dapat ditanami pada awal musim hujan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan penanaman hijauan pakan ternak, yaitu:
1. Lokasi
Dalam menetapkan lokasi untuk penanaman rumput harus memperhatikan hal-hal berikut:
IKLIM |
TOPOGRAFI |
KESUBURAN TANAH |
SUMBER AIR |
· Curah Hujan · Temperatur · Tinggi Tempat |
Tidak terlalu miring |
Kesuburan fisik: · Struktur tanah · Kedalaman Kesuburan kimia: · Unsur hara yang tersedia dalam tanah |
Tersedia sepanjang tahun |
2. Jarak Sumber Air
Jarak sumber air, disesuiakan dengan:
- Topografi daftar/ lantai jarak maksimum sumber air: 4.5-5 km
- Topografi bergelombang jarak maksimum sumber air: 3-4 km
- Topografi berbukit jarak maksimum sumber air: 2-2.5 km
3. Pemilihan Jenis Tanaman
Pemilihan jenis tanaman, disesuaikan dengan:
- Faktor lingkungan setempat
- Sistem penyajian, untuk penggembalaan atau potongan
4. Pengolahan Tanah
Tujuan dilakukannya pengolahan tanah yaitu, untuk membersihkan tanah dari tumbuhan liar, menjamin sistem perakaran yang sempurna, mempertinggi daya manfaat zat-zat hara, memperbaiki aerasi dan kelembaban tanah, menjamin pertumbuhan awal, memperhatikan kelestarian kesuburan tanah dan persediaan air. Adapun tahapan pengolahan tanah yaitu:
a. Pembersihan Tanah (Land Clearing)
- Pembersihan tanah dengan traktor
- Pembersihan tanah dengan penebangan biasa
b. Pencangkulan / Pembajakan
Pencangkulan / Pembajakan bertujuan untuk memecahkan tanah menjadi bongkah-bongkah. Setelah tanah dibajak biarkan selama 7-10 hari agar tanah menjadi masak.
c. Penggaruan / Penggemburan
Penggaruan / Penggemburan bertujuan untuk memecahkan bongkah tanah menjadi lebih kecil / halus, pada waktu ini dapat dilakukan pemupukan awal / dasar dengan menggunakan pupuk kandang.
5. Tanaman
Rumput dapat di tanam dengan menggunakan berbagai metode tergantung dari jenis rumput, yaitu :
a. Dengan biji
b. Dengan pols (sobekan rumpun)
c. Dengan stek (potongan batang)
Rumput dapat ditanam dengan jarak tanam:
a. Biji : disebar secara merata.
b. Pols dan stek tergantung dari kesuburan tanahnya.
- Pada tanah subur: 60 x 90 cm
- Pada tanah kurang subur: 60 x 60cm
6. Penggunaan Pupuk
a. Pupuk Urea penggunaan sebanyak 150-200 kg/ha/ tahun waktu penggunaan ketika umur tanaman 2 minggu dengan cara menaburkannya pada larikan, pemupukan diulangi tiap setelah 2-4 kali pemotongan.
b. Pupuk TSP penggunaan sebanyak 20 ton/ha/tahun waktu penggunaan 1-2 minggu sebelum rumput ditanam. Pemberian TSP diulangi tiap 6 bulan.
c. Pupuk kandang penggunaan sebanyak 20 ton/ha/tahun dengan waktu pemberian bersamaan dengan waktu pengolahan tanah dengan hanya dilakukan sekali.
7. Waktu Pemotongan
Untuk rumput-rumputan, pemotongan pertama dilakukan pada umur antara 50-60 hari, lalu diulangi tiap 40 hari sekali. Waktu pemotongan disisakan batang dengan jarak antara 10-15 cm dari permukaan tanah.
8. Peremajaan
Peremajaan rumput dapat dilakukan setelah tanaman mencapai umur 3-4 tahun atau setinggi-tingginya 4,5 tahun. Hal ini tergantung situasi dan kondisi lokasi tempat penanaman. Pelaksanaan peremajaan rumput dapat dilakukan secara bertahap, yaitu diantara rumpun lama ditanam stek atau pols baru. Setelah tanaman tersebut mulai tumbuh dengan baik, maka rumpun lama dibongkar. Begitu seterusnya sehingga kebutuhan rumput potongan tetap tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2005. Hijauan Pakan Ternak di Indonesia. Jakarta: Departemen Pertanian
Rukmantoro, Salim., dkk. 2013. Buku Petunjuk Bimbingan Teknologi Demontrasi Farm, Budidaya Kebun Rumput. Jakarta: JICA