WASPADA KEMATIAN MENDADAK AKIBAT BLOAT AKUT
Kejadian Bloat sering menyerang ternak ruminansia. Meskipun terlihat tidak berbahaya namun bloat tetap harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian pada ternak. Maka dari itu, sobat ternak harus tau nih apa itu bloat, ciri dan gejala, penyebab serta upaya penanganannya.
Bloat atau yang biasa kita kenal dengan istilah kembung merupakan suatu gangguan pencernaan akibat akumulasi gas berlebih didalam rumen, sehingga sebagian rumen membesar pada bagian perut sebelah kiri. Bloat secara umum dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu bloat berupa gas yang terperangkap karena adanya penyumbatan dan bloat berupa busa yang menghambat terjadinya pelepasan gas. Bentuk bloat berupa busa merupakan bentuk yang sering terjadi pada ternak. Hal ini disebabkan karena fermentasi rumen yang tidak sempurna sehingga menghasilkan busa.
Baru-baru ini telah terjadi Kematian Mendadak akibat bloat Milik Bapak Aris Pramono di Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja tepatnya di Grumbul Dukuh RT 02/ RW 08, Kematian Mendadak Sapi Peranakan Ongole diketahui pemilik pada Hari Kamis Tgl 23 November 2023 saat hendak memberikan Pakan, Sapi sudah mati secara mendadak. melihat kondisi sapi yang sudah terkapar kaku Pak Aris Berinisiatif menghubungi Dokter Hewan Nurkholis Majid untuk mengidentifikasi penyebab Kematian Sapinya.
Proses Nekropsi (Bedah Bangkai) Sapi yang telah mati akibat bloat oleh Dokter Hewan Nurkholis Majid dan Petugas Medis Bapak Dirwan
Dokter Hewan Majid dibantu oleh Petugas Medis Bapak Dirwan melakukan Bedah Bangkai (Nekropsi). Nekropsi atau bedah bangkai merupakan langkah lanjutan untuk diagnosa dalam rangka memperoleh gambaran lebih jelas terhadap kasus yang diperoleh dengan pengamatan perubahan organ-organ tubuh hewan. Tujuan dari nekropsi adalah untuk mengetahui penyebab kematian pada sapi yang mati secara mendadak. Setelah dilakukan nekropsi ditemukan Gas yang terperangkap pada rumen hingga bagian usus besar, diduga gas tersebut penyebab kematian utama, selain gas yang terperangkap ditemukan juga Ban dalam Sepeda Motor sekitar 50 cm pada rumen. Gas yang berlebih hingga terperangkap menyebabkan bloat akut. Pada dasarnya bloat disebabkan karena ketidak-mampuan ternak menghilangkan gas yang dihasilkan oleh rumen. Keadaan tersebut bisa menyebabkan kematian kalau tidak segera ditangani. Kematian disebabkan oleh tertekannya diafragma dan paru-paru oleh rumen yang membesar akibat gas yang berlebihan.
Gambar 2. Hasil Nekropsi menunjukan Menumpuknya Gas dari rumen hingga Usus Besar
Gambar 3. Proses Penguburan Sapi setelah dilakukan nekropsi
Ciri dan Gejala Ternak yang terserang Bloat
- Perut bagian kiri membesar karena akumulasi gas di rumen;
- Perut sebelah kiri jika dipukul akan berbunyi seperti drum;
- Pernafasan terganggu karena ditekan oleh pembesaran rumen;
- Ternak lesu dan sering terjatuh;
- Nafsu makan menurun;
- Sering defekasi;
- Kondisi parah menyebakan kematian dan lumpuh.
Penyebab terjadinya Bloat
Bloat bisa disebabkan oleh sejenis tanaman untuk pakan ternak. Tanaman yang sering menyebabkan bloat adalah leguminosa (kacang-kacangan), seperti kacang tanah, Centrocoma dan alfafa. Tanaman yang masih berumur muda dan biji-bijian yang diberikan dalam bentuk halus juga bisa menimbulkan bloat.
Selain faktor pakan, faktor individu ternak juga menentukan kepekaan terhadap kejadian bloat. Ternak yang dalam keadaan bunting atau dalam kondisi kurang baik, mungkin juga kekurangan darah dan kelemahan umum cenderung mudah terkena bloat.
Nah adanya penyebab tersebut, maka sobat ternak bisa nih melakukan upaya pencegahan supaya ternaknya tidak terserang bloat, serta penanganan jika ternaknya terkena bloat agar tidak terjadi lagi kasus kematian ternak akibat bloat.
Pencegahan Bloat
- Keseimbangan antara pakan konsentrat dan hijauan, pemberian pakan konsentrat yang berlebih bisa menyebabkan bloat. Pakan konsentrat memiliki kandungan pati yang tinggi (karbohidat yang mudah dicerna). Tinginya konsumsi karbohidrat yang mudah dicerna menyebabkan aktivitas fermentasi semakin tinggi, sehingga jumlah gas yang dihasilkan juga semakin tinggi yang bisa menyebabkan peningkatan volume rumen. Daun muda juga mengandung karbohidrat yang mudah dicerna, maka dari itu konsumsi daun muda harus dibatasi.
- Mencegah pemberian hijauan sebeum dilayukan, hijauan yang memiliki kandungan air yang tinggi bisa menyebabkan aktivitas fermentasi juga meningkat, sehingga menyebabkan terjadinya pembentukan busa yang dapat menghambat pengeluaran gas. Pemberian hijauan sebelum diberikan ke ternak dilakukan pelayuan terlebih dahulu. Pada kondisi ternak yang digembalakan, pengembalaan dilakukan diatas jam 9, selain mencegah bloat juga menghindari terjadinya infeski cacing yang menyebabkan penurunan produktivitas.
- Pemberian leguminosa yang memiliki kandungan protein yang tinggi dan saponin menyebabkan ternak mengalami bloat jika diberikan dalam jumlah banyak. Pemberian jenis leguminosa tidak lebih dari 50%. Selain bloat, konsumsi leguminosa yang berlebih bisa menyebabkan keracunan dan terganggunya proses metabolisme karena kandungan antinutrisi yang terdapat pada legum.
- Pemberian pakan yang memiliki kadar amonia yang tinggi seperti silase harus dilayukan terlebih dahulu.
- Pemberian pakan seperti konsentrat dan silase diberikan terlebih dahulu sebelum ternak dilepas ke pastura atau diberikan hijauan.
Penanganan Ternak Bloat
Penanganan yang harus dilakukan pada ternak bloat adalah mengusahakan ternak dalam posisi berdiri, menahan mulut dengan kayu agar tetap terbuka tujuannya agar ternak tetap mengunyah yang membuat saliva / ludah tetap terproduksi sehingga saliva dapat membantu proses pelepasan gas dirumen yang keluar melalui mulut, memberikan obat bloat diantaranya anti bloat pabrikan atau obat tradisional misalnya :
Minyak goreng
Minyak goreng 500 ml/ekor untuk satu ekor domba atau kambing dewasa. Minyak goreng dicampur dengan air hangat lalu diaduk aduk kemudian dicekokkan ke dalam mulut ternak
Soda water
Soda water banyak dijual di warung dengan berbagai merk. Soda water yang digunakan yang penting memiliki kandungan soda yang banyak. Soda water dicekokan ke dalam mulut ternak.
Setelah diberi obat kembung dilakukan penekanan pada bagian perut yang bloat agar keluar gas. Kemudian menyiapkan pelepah pepaya untuk dimasukkan ke dalam rektum. Pelepah pepaya dimasukkan melalui anus sampai keluar feses. Hati-hati pada ujung pelepah jangan sampai runcing karena bisa melukai rektum yang mengakibatkan terjadi luka.
Jika upaya yang diatas tidak berhasil maka harus dilakukan penusukan pada bagian perut sebelah kiri belakang dengan alat trocar. Sebelum menusukkan trocar pada perut ternak terlebih dahulu dioleskan iodine povidone. Penusukan trocar sampai ke dalam rumen agar gas mudah dikeluarkan. Gas dibiarkan keluar sampai perut mengempis, sambil ditekan perut yang bloat untuk mempercepat gas keluar. Jika gas sudah habis maka trocar dilepas, kemudian bekas luka dioleskan lagi dengan iodine povidone. Apabila tidak ada trocar maka bisa menggunakan bambu kecil yang tajam dan dipastikan lobang bambu tidak tersumbat.